Kyarizta kecil, seorang anak yang ditinggal pergi oleh sosok ayahnya.
Saat sore datang, didepan rumah tetangga ia seorang diri sedang bermain dan mencoba menghibur diri.
Terdiam.
Melihat pemandangan sore dengan tangisan bocah kecil.
Dicaci maki oleh ayah kandungnya sendiri. hanya karna memecahkan akuarium kecil kesayangan ayahnya.
Dibentak.
Dihina.
Dicaci maki.
Dan dipukul dengan kayu.
Menangis.
Meraung.
Mendekati Kyarizta, dan mulai bercerita.
"Ayahku jahat! Sungguh kejam! Tak pnya perasaan! Memukulku dengan kayu hingga sakitku sampai ke rusuk! Tak ingat jika aku anak kandungnya! Ayah macam apa dia!..,"
Kyarizta hanya terdiam menatap bocah laki-laki kecil itu.
Termenung sejenak dan berkhayal membayangkan, berfikir keras dan berkata..
"Ayahmu begitu karena ia sayang padamu..,"
Hening
Dan seketika bocah itu menghentak Kyarizta dan berkata,
"Halah! Diam kau anak manja! Jangan ikut campur kehidupanku! Tau apa kau tentang kejamnya dunia? Hidupmu mewah dengan harta yang berlimpah. Kau selalu dimanja. Jelas saja kau bisa dengan mudahnya berkata begitu! Kalau saja aku bisa memilih, aku tak ingin sedetik pun untuk tinggal dan memiliki ayah seperti ayahku ini !..,"
Kyarizta terdiam. Merenung. Dan berfikir keras kembali, lalu berkata..
"Kalau aku, kalau aku juga bisa memilih, aku lebih rela kehilangan semua harta daripada aku harus kehilangan sosok ayahku. Aku rela kehilangan harta daripada kehilangan ketegasan seorang ayah sejati..,"
"Rela kehilangan segalanya daripada aku harus tersiksa menahan sakit karena iri hati ingin merasakan sentuhan kasih sayang seorang ayah yang bisa dirasakan oleh teman-temanku termasuk kamu..,"
Lalu bocah laki-laki itu terdiam.
Menatap Kyarizta dan dengan ragu bertanya..
"Jadi kau tak pernah merasakan rasanya punya seorang ayah? Kemana ayahmu?..,"
Dengan bergelimang air mata, Kyarizta menjawab..
"Tidak, aku tidak pernah merasakannya walau aku menginginkannya. Bahkan aku, aku tak pernah merasakan bagaimana jemari mungilku disentuh olehnya dan dituntun untuk belajar jalan..,"
"Untuk saat ini, mungkin Tuhan belum mengizinkanku pergi untuk menemui ayahku. Namun aku yakin, bahwa ada saatnya yang tepat nanti, aku akan dapati semua kasih sayang yang pernah hilang sebelumnya..,"
"Untuk saat ini aku hanya bisa menunggu waktu yang tepat itu tiba sambil belajar mensyukuri apa yang sudah aku punya..,"
Hening..
Sunyi..
Bocah laki-laki itu terdiam merenungi kata-kata yang keluar dari bibir mungil Kyarizta.
Diam dan hanya bisa berkata,
"Terima kasih Kyarizta" ..
Lalu berlari ke dalam rumah, hendak mencari ayahnya dan memeluk erat seakan takut ayahnya akan pergi untuk selamanya ..
Rizkya Harum Handayani
Saat sore datang, didepan rumah tetangga ia seorang diri sedang bermain dan mencoba menghibur diri.
Terdiam.
Melihat pemandangan sore dengan tangisan bocah kecil.
Dicaci maki oleh ayah kandungnya sendiri. hanya karna memecahkan akuarium kecil kesayangan ayahnya.
Dibentak.
Dihina.
Dicaci maki.
Dan dipukul dengan kayu.
Menangis.
Meraung.
Mendekati Kyarizta, dan mulai bercerita.
"Ayahku jahat! Sungguh kejam! Tak pnya perasaan! Memukulku dengan kayu hingga sakitku sampai ke rusuk! Tak ingat jika aku anak kandungnya! Ayah macam apa dia!..,"
Kyarizta hanya terdiam menatap bocah laki-laki kecil itu.
Termenung sejenak dan berkhayal membayangkan, berfikir keras dan berkata..
"Ayahmu begitu karena ia sayang padamu..,"
Hening
Dan seketika bocah itu menghentak Kyarizta dan berkata,
"Halah! Diam kau anak manja! Jangan ikut campur kehidupanku! Tau apa kau tentang kejamnya dunia? Hidupmu mewah dengan harta yang berlimpah. Kau selalu dimanja. Jelas saja kau bisa dengan mudahnya berkata begitu! Kalau saja aku bisa memilih, aku tak ingin sedetik pun untuk tinggal dan memiliki ayah seperti ayahku ini !..,"
Kyarizta terdiam. Merenung. Dan berfikir keras kembali, lalu berkata..
"Kalau aku, kalau aku juga bisa memilih, aku lebih rela kehilangan semua harta daripada aku harus kehilangan sosok ayahku. Aku rela kehilangan harta daripada kehilangan ketegasan seorang ayah sejati..,"
"Rela kehilangan segalanya daripada aku harus tersiksa menahan sakit karena iri hati ingin merasakan sentuhan kasih sayang seorang ayah yang bisa dirasakan oleh teman-temanku termasuk kamu..,"
Lalu bocah laki-laki itu terdiam.
Menatap Kyarizta dan dengan ragu bertanya..
"Jadi kau tak pernah merasakan rasanya punya seorang ayah? Kemana ayahmu?..,"
Dengan bergelimang air mata, Kyarizta menjawab..
"Tidak, aku tidak pernah merasakannya walau aku menginginkannya. Bahkan aku, aku tak pernah merasakan bagaimana jemari mungilku disentuh olehnya dan dituntun untuk belajar jalan..,"
"Untuk saat ini, mungkin Tuhan belum mengizinkanku pergi untuk menemui ayahku. Namun aku yakin, bahwa ada saatnya yang tepat nanti, aku akan dapati semua kasih sayang yang pernah hilang sebelumnya..,"
"Untuk saat ini aku hanya bisa menunggu waktu yang tepat itu tiba sambil belajar mensyukuri apa yang sudah aku punya..,"
Hening..
Sunyi..
Bocah laki-laki itu terdiam merenungi kata-kata yang keluar dari bibir mungil Kyarizta.
Diam dan hanya bisa berkata,
"Terima kasih Kyarizta" ..
Lalu berlari ke dalam rumah, hendak mencari ayahnya dan memeluk erat seakan takut ayahnya akan pergi untuk selamanya ..
Rizkya Harum Handayani
cieee udeh jago haha
ReplyDeletehahhahhaa sial -,-
ReplyDeleteoke lah keren haha
ReplyDeletehahaha makasihhhhhh :p
ReplyDeletesama sama :)
ReplyDelete