Hari ini, barusan nih, barusan banget, gue iseng ngescroll Timeline Twitter dan menemukan tweet ini..
Otomatis langsung gue buka link-nya. Penasaran atas apa yang sudah didatangkan oleh semesta. Dan ternyata pas gue baca dia nyeritain tentang kelahiran anak pertamanya.
Awalnya pas baca biasa aja. Eh paragraf tengah kebawah bikin air mata ngalir tiba-tiba. Entah. Ikut ngerasain gimana rasanya harus jauh dari suami pas banget ketika lagi butuh-butuhnya :' (yang ini sotoy. nggak usah suami, pacar aja nggak punya). Tapi serius, disini kebayang jadi anaknya. Gimana rasanya ketika lo lagi butuh-butuhnya sosok yang paling lo andelin tapi beliau ngga ada disisi lo? Gimana rasanya ingin memeluk orang yang seharusnya ada disisi lo setiap saat tapi jangankan menggapai, melihat tiap hari pun lo nggak bisa? Langsung istighfar dalem hati, "Ya Allah de, untung kamu ditinggal Ayahmu sebentar doang." (ngomong sama bayinya Elwa).
Lalu setelah itu pikiran langsung mengawang kemana-mana.
Banyak pertanyaan yang berulang-ulang dan sampai sekarang nggak nemu jawabannya. Tentang keluarga, tentang sosial, tentang percintaan, tentang hidup, tentang mati, tentang segala hal yang lalu-lalu.
Terus keiinget postingan blog gue siang tadi, tentang rasa bersyukur atas apa yang telah terjadi sama kita. (Btw ternyata blackbox yang didenger di postingan sebelumnya itu blackbox Adam Air. Sorry for wrong information).
Mungkin benar, jika kamu terlalu mempertanyakan hidup, maka bersyukurlah. Insya Allah semua bakal lebih mudah ketika kita bersyukur. Bahkan bersyukur ketika harus dijauhkan oleh orang-orang tersayang. Mungkin Tuhan sedang menegur orang-orang yang merasa memiliki satu sama lain. Jangan terlalu merasa kehilangan, sebab apapun yang ada pada kita cuma titipan. Nggak usah orang yang disayang, bahkan roh kita pun suatu saat akan meninggalkan jasadnya :)
Jadi, selamat bersyukur (lagi)!
Comments
Post a Comment