Hal yang paling sulit gue lakukan ketika menulis adalah membayangkan orang yang sedang jatuh cinta, lalu mendeskripsikannya melalui sebuah tulisan. Mungkin itu salah satu alasan kenapa gue hanya lancar berkarya ketika sedang sakit hati.
Buat gue, jatuh cinta itu sulit diungkapkan karna ketika gue lagi bahagia, gue cuma bisa mikirin satu perasaan, ya bahagia itu sendiri. Gue ga pernah mikir ke depannya akan menjadi apa yang penting gue bahagia saat itu, sehingga gue nggak bisa mikir apa-apa selain perasaan bahagia itu, bahkan kepikiran untuk nulis perasaan bahagia itu aja nggak, karna terlalu sibuk sama 'dunia kebahagiaan' gue saat itu. Beda halnya ketika gue lagi sakit hati, rasanya inspirasi selalu ngalir di kepala gue dan perasaan untuk nuangin ke tulisan itu sangat besar. Karna ketika gue sakit hati gue pasti memikirkan ke-sakit-hati-an gue, mikirin kesenangan orang lain karna ke-sakit-hati-an gue, mikirin gimana caranya biar gue sembuh dari ke-sakit-hati-an gue itu, dan hal-hal lainnya yang memicu gue untuk berfikir sampai akhirnya banyaklah itu inspirasi keluar dari kepala (dan dari hati tentunya :p). Karna sekuat apapun diri lo, sekuat apapun hati lo, kita cuma manusia biasa yang ingin dipedulikan ketika kita sedang terpuruk. Coba gue tanya, berapa banyak orang di sekeliling lo, yang ketika mereka lagi bahagia banget karna jatuh cinta, mikirin orang yang di luar sana yang lagi sakit hati karena kebahagiaan dia? Rata-rata dari mereka (termasuk gue mungkin) kadang suka lupa kalo nggak selamanya kebahagiaan mereka menjadi kebahagiaan orang lain juga.
Mungkin itu alasan lain kenapa di Timeline Twitter kalian lebih sering menemukan orang galau daripada orang yang sedang jatuh cinta....
....karna ketika lo sakit hati lo pgn dunia melihat lo dan ketika lo bahagia, lo nggak perlu dunia melihat lo karna lo sedang berada di dunia lo sendiri.
Comments
Post a Comment